Minggu, 23 Agustus 2009

Yang Harus Dilakukan Saat Pindah Rumah



Pindah rumah atau tempat kost baru seringkali merepotkan apabila sudah terkait dengan barang-barang atau perabot yang ikut dipindahkan. Berikut beberapa tips yang bisa meringankan pekerjaan anda saat move housing :

PACKING
Sebisa mungkin saat pindah rumah, satu kardus isinya sejenis barang; buku sama buku, mainan sama mainan, hiasan sama hiasan,terus diberi nama kardusnya,barang yg kecil-kecil di plastikin sebelum di taruh kardus,yg pecah belah di bungkus koran supaya tidak gampang pecah. pisahin juga barang-barang yg dipakai sehari-hari dan yang tidak;nah kardus yang isinya barang sehari-hari ini pastinya mau di dikirim ke rumah baru duluan lewat angkutan pindah, dan dibuka duluan waktu angkat barang ke mobil saat move housing, harus cerewet, kalo di sini kan pakai mobil pick up, jadi kitanya harus cerewet supaya hati-hati dan nggak tergores. Bisa pula menggunakan jasa pindah

jangan lupa disetiap dus dikasih nama; punya siapa dan barangnya apa, jadi engga susah nyarinya nanti, apalagi jika menggunakan jasa pindah

Lebih baik beberapa bulan sebelumnya sudah mulai beberes untuk barang-barang yang tidak sering digunakan; dimasukkan ke kardus, kemudian bisa meminta bantuan jasa pindah rumah (yang nggak perlu dibuang saja)

Dibagi-bagi :
Urusan Dapur, K. tidur, R. keluarga/tamu, barang aman, sama misc. Anda juga bisa meminta bantuan jasa pindah rumah. Untuk dapur : dipisah antara, elektronik, pecah belah, sama plastic ware.Kalau elektronik/plastic ware ruangan lain dikit dan bisa diselipin, boleh aja masukkin disini. Mintalah bantuan jasa angkutan. Untuk pecah belah/elektronik aku tulisin gede-gede : AWAS PECAH plus panah penunjuk (bag atas yg mana). Beritahu juga kepada jasa angkutan pindah, untuk barang-barang tersebut. Untuk K. tidur itu, maksudnya : dipisah untuk dus baju, kosmetik dan pernak-perniknya, gantungan baju, seprei dan bantal/guling.. Demikian juga untuk k. tidur anak. Carilah bantuan jasa angkutan pindah jika diperlukan.

Barang-barang dari r. keluarga/tamu juga begitu elektronik disini gak semua bisa digabung dg yg di dapur, misalnya TV. Jika anda merasa kesulitan, anda bisa menghubungi jasa angkutan

Source Disini

Jumat, 21 Agustus 2009

Tips Cara Mengatasi WC/Saluran Air Mampet/Tersumbat


Jika wc di rumah anda mampet sehingga air tidak bisa masuk ke lubang pembuangan air, maka kemungkinan besar terdapat sampah atau kotoran yang menyumbat saluran air. Untuk membersihkan dan melancarkan kembali wc yang mampet tadi dapat dilakukang dengan garam dapur (NaCl) yang mudah kita dapat di warung-warung.

Siapkan kurang lebih 1 kilogram garam, tuang ke dalam ember, lalu masukkan air sebanyak 1 liter, aduk-aduk sampai rata dan larut kemudian tuang ke lubang air yang macet tadi. Lakukan ketika wc tidak banjir dan di lubang tidak banyak air yang antri menuju got agar larutan garam tadi terencerkan kembali.

Setelah itu biarkan selama 6 jam kemudian siram dengan air biasa sambil dihentakkan atau gunakan alat khusus penghentak / pengocok lubang air wc yang terbuat dari karet dengan gagang kayu agar sampah atau kotoran yang menyumbat saluran tersebut dapat terdorong keluar ke selokan. Dengan begitu wc rumah kita akan kembali normal dan bisa digunakan kembali seperti biasa.

Tambahan :
Selain untuk lubang wc juga bisa digunakan untuk lubang wastafel, tempat cuci piring, lubang talang air, lubang air hujan, dan lain sebagainya.

Source Disini

Kamis, 20 Agustus 2009

Tanda Bahaya Mengancam Rumah Tangga

Menjaga keutuhan rumahtangga bukan soal mudah. Banyak sekali godaan yang dapat menghancurkan hubungan. Apalagi, perkawinan adalah bersatunya 2 hati yang memiliki karakter yang berbeda.

1. MASALAH MENUMPUK
Terkadang, masalah-masalah tak diperhatikan oleh pasangan suami-istri, dan bahkan dibiarkan begitu saja. Misalnya, tak memberi perhatian.
Sebaiknya bila ada masalah yang tidak berkenan di hati Anda, segera utarakan pada pasangan. Jangan pendam sampai menggunung. Apalagi menunggu pasangan menyadari kesalahannya.

2. KRITIK
Tak semua orang bisa menerima kritik, sekalipun kritik yang bersifat membangun.
Sebenarnya, untuk menyampaikan kritik yang tepat pada sasaran tidaklah sulit. Yang perlu diperhatikan adalah, cara penyampaiannya agar tidak menyinggung perasaan. Nah, pergunakanlah bahasa yang sopan dan waktu yang tepat untuk menyampaikannya.

3. MENGHINA
Terkadang, tanpa disadari, apa yang Anda perbuat dan ucapkan pada pasangan bisa menyinggung perasaannya.
Kalaupun Anda merasa tak puas dengan cara kerja pasangan, cobalah membiasakan diri bertutur dengan kata-kata sopan, sehingga ia tidak tersinggung.

4. MEMBANDINGKAN-BANDINGKAN
Sifat suka membandingkan pasangan dengan orang lain, jika dibiarkan, sungguh tak baik untuk keutuhan rumah tangga. Apalagi bila Anda membandingkan pasangan dengan orang yang lebih baik dari dia.
Sadarilah bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Mungkin pasangan kurang romantis, tetapi untuk urusan perhatian ia lebih jago daripada suami teman Anda.

5. DIAM MEMBISU
Inilah salah satu sikap yang "menyimpan" bahaya. Ketika pertengkaran tidak bisa dihindari, bosan ribut-ribut, maka sikap yang diambil bisanya diam membisu.
Cobalah untuk berintrospeksi. Mungkin ada benarnya juga ucapan pasangan tentang diri Anda.

6. MENCARI PELARIAN
Mencari pelarian ke tempat hiburan atau curhat ke lawan jenis sering dilakukan pasangan suami-istri yang sedang bermasalah. Dengan berbagi cerita pada orang lain, mereka merasa bebannya akan jauh berkurang. Ini memang bisa saja jalan keluar yan baik, apalagi jika orang yang diajak bicara bisa memberikan jalan keluar yang tepat.
Sadarilah bahwa setiap rumahtangga pasti punya masalah.

7. DENDAM
Suatu hari, pasangan melakukan kesalahan yang menurut Anda tak dapat dimaafkan. Misalnya, Anda pernah memergoki ia selingkuh dengan wanita lain.
Sifat mendendam sebaiknya dibuang jauh-jauh. Apalagi dendam pada pasangan. Tentu, tak ada wanita yang tak sakit hati memergoki pasangannya berselingkuh.
Source : http://64.203.71.11/wanita/

8 Sumber Konflik Suami Istri


SUAMI-istri bertengkar, itu soal biasa. Bahkan, kata orangtua, pertengkaran adalah bumbunya perkawinan. Namun, tentu akan lebih baik jika rumah tangga selalu rukun. Terus-terusan berantem, lama-lama bisa fatal juga kan? Nah, apa saja penyebab timbulnya pertengkaran suami-istri?

1. PENGHASILAN
Penghasilan suami lebih besar dari istri adalah hal biasa. Bila yang terjadi kebalikannya, bisa timbul masalah. Suami merasa minder karena tak dihargai penghasilannya, sementara istri merasa di atas sehingga jadi sombong dan tak menghormati suami.

2. ANAK
Ketidakhadiran anak juga sering menimbulkan konflik berkepanjangan. Apalagi jika suami selalu menyalahkan isri sebagai pihak yang mandul. Padahal, butuh pembuktian medis untuk menentukan apakah seseorang mandul atau tidak.

3. KEHADIRAN PIHAK LAIN
Kehadiran orang ketiga, misalnya adik ipar ataupun sanak famili, dalam keluarga kadangkala juga menjadi sumber konflik dalam rumah tangga. Hal sepele yang seharusnya tidak diributkan bisa berubah menjadi masalah besar. Misalnya soal pemberian uang saku kepada adik ipar oleh suami yang tidak transparan.

4. SEKS
Masalah yang satu ini sering kali jadi sumber keributan suami-istri. Biasanya yang sering komplain adalah pihak suami yang tak puas dengan layanan istri. Suami seperti ini umumnya memang egois dan tidak mau tahu. Padahal, banyak hal yang menyebabkan istri bersikap seperti itu. Bisa karena letih, stres, ataupun hamil.

5. KEYAKINAN
Biasanya, pasangan yang sudah berikrar untuk bersatu sehidup semati tidak mempersoalkan masalah keyakinan yang berbeda antarmereka. Namun, persoalan biasanya akan timbul manakala mereka mulai menjalani kehidupan berumah tangga. Mereka baru sadar bahwa perbedaan tersebut sulit disatukan. Masing-masing membenarkan keyakinannya dan berusaha untuk menarik pasangannya agar mengikutinya. Meski tak selalu, hal ini sering kali terjadi pada pasangan suami-istri yang berbeda keyakinan sehingga keributan pun tak dapat terhindarkan.

6. MERTUA
Kehadiran mertua dalam rumah tangga sering kali menjadi sumber konflik karena terlalu ikut campurnya mertua dalam urusan rumah tangga anak dan menantunya.

7. RAGAM PERBEDAAN
Menyatukan dua hati berarti menyatukan dua kepribadian dan selera yang tentu juga berbeda. Misalnya suami seorang yang pendiam, sementara istri cerewet dan meledak-ledak emosinya. Nah, kedua pribadi ini bila disatukan biasanya tidak nyambung. Masing-masing tak ada yang mau ngalah, akhirnya ribut juga.

8. KOMUNIKASI TERBATAS
Pasangan suami-istri yang sama-sama sibuk biasanya tak punya cukup waktu untuk berkomunikasi. Paling-paling mereka bertemu saat hendak tidur atau di akhir pekan. Kurangnya atau tak adanya waktu untuk saling berbagi dan berkomunikasi ini sering kali menimbulkan salah pengertian. Suami tidak tahu masalah yang dihadapi istri, demikian juga sebaliknya.

Merencanakan Keuangan Bagi Keluarga Baru


DISAAT KEMERIAHAN pesta pernikahan telah usai, saat itulah kehidupan rumah tangga yang baru dimulai. Layaknya samudra, gelombang kehidupan rumah tangga tak selalu tenang, namun juga tak selalu penuh badai. Menjalankan mahligai dengan bijaksana dipercaya bisa menyelamatkan perkawinan dari amukan persoalan. Salah satunya adalah dengan pengelolaan keuangan keluarga secara baik.

Cinta monyet, adalah cinta yang bersandar pada perasaan semata, tapi cinta yang dewasa bersandar antara rasa dan perhitungan yang matang. Banyak kali pasangan muda mengatakan “saya sangat mencintaimu”, tapi mereka terkadang lupa atau mengabaikan masalah uang. Maklum saja, masalah finansial memang masih tabu dibicarakan bagi kebanyakan orang sebelum menikah. Namun jika dicermati, tidak sedikit masalah yang muncul dalam hubungan suami-istri yang terkait dengan masalah keuangan. Ada suami-istri yang mengeluhkan tidak adanya kesepakatan dalam menentukan skala prioritas pengeluaran bulan depan atau tabungan, tentang alokasi pengeluaran, hingga perencanaan cadangan keuangan, ada pula yang mengeluhkan tentang pembagian tanggung jawab antara suami istri dalam hal keuangan dan lain sebagainya. Bila dibiarkan terus menerus masalah seperti ini bisa merusak keharmonisan hubungan suami-isteri. Bahkan, bukan tak mungkin perceraian menjadi jalan pintas yang ditempuh. Menyamakan persepsi keuangan dalam mengarungi kehidupan berkeluarga adalah keharusan yang tak bisa ditawar.

Menentukan prioritas keuangan secara spesifik menjadi langkah awal yang sangat penting dalam sebuah menajemen keuangan keluarga yang bijaksana. Tujuan keuangan keluarga ini harus dinyatakan dalam nilai yang terukur serta jangka waktu pencapaiannya. Dan yang juga penting, perencanaan tujuan hendaknya realistis. Keberagaman kondisi dan situasi keuangan setiap keluarga, ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan dalam melihat strategi atau perencanaan keuangan keluarga. Anda perlu memiliki sebuah anggaran belanja keluarga. Lalu miliki juga sebuah perencanaan menabung. Lebih jauh, Anda juga perlu pertimbangan bijak dalam mengambil hutang, dan mengalokasikan dana untuk mencapai prioritas tujuan keuangan yang dimiliki.

Sebagai contoh, berikut gambaran persentasi alokasi dari penghasilan berdasarkan pengalaman dan dari beberapa buku keuangan. Persentasi ini bukan harga mati. Tentunya semakin tinggi penghasilan, akan semakin kecil persentasi untuk berbagai kebutuhan dan nilai tabungan semakin tinggi (bukan hutang yang semakin tinggi).

1 Kebutuhan rumah 25-35%
2 Listrik, telp dan air 5-10%
3 Makan 10-15%
4 Transportasi 10-15%
5 Personal 5-10%
6 Rekreasi 5-10%
7 Hutang 5-10%
8 Menabung 5-10%

Untuk membangun sebuah perencanaan keuangan dibutuhkan pola pengelolaan yang baik dan dilakukan secara disiplin. Beberapa tips praktis yang dapat Anda jadikan sebagai landasan pengelolaan uang keluarga baru Anda :
  1. Seimbangkan pendapatan dengan pengeluaran. Ingat pengeluaran bukan hanya terbatas pada pengeluaran saat ini tapi juga harus dipertimbangkan pengeluaran dalam bentuk tabungan untuk masa depan.
  2. Siapkan kebutuhan akan dana darurat yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan mendesak. Setiap keluarga harus memilikinya, dan nilainya adalah 3-6 bulan dari biaya hidup bulanan.
  3. Ingat! Jangan mudah terbuai dengan cicilan yang ringan. Karena tanpa perencanaan yang baik, hutang yang tadinya baik bisa menjadi masalah di kemudian hari.
  4. Yang terakhir adalah mengenai dana pensiun. Saat inilah seharusnya Anda berpikir mengenai kebutuhan masa pensiun. Karena Anda masih memiliki waktu yang panjang serta dalam masa produktif, jangan tunda lagi. Ingatlah, masa pensiun pasti Anda lalui.
Source : http://www.duniawedding.com/


Mengenali Karakter Istri

Jika kita kenal karakter pasangan, dijamin konflik dapat diminimalisasi. Bukankah dengan kenal kita bisa memahaminya hingga solusi pun bisa ditemukan? Nah, seperti apa karakter istri Anda, silakan simak di bawah ini.

  1. Boros - Coba lihat bagaimana karakter orangtuanya, ereka yang boros biasanya dibesarkan dari orangtua yang boros pula. Jadi, sejak kecil memang sudah terbiasa dengan pola hidup boros. Umumnya lebih impulsif, yakni tak bisa menunda keinginan. Bila menginginkan sesuatu, ia pasti langsung membelinya.
  2. Pelit - Sepertinya karakter ini sudah menjadi semacam trade mark kaum ibu. Bukankah para ibu lebih suka berkeliling pasar menawar ke sana ke mari demi mendapatkan harga termurah? Orang luar boleh saja berkomentar, "Kok mau beli itu saja mesti dihitung-hitung banget? Berapa sih selisih harganya? Apa enggak capek buang-buang energi?
  3. Tak Betah Dirumah - Yang model begini suka sekali menghabiskan waktu dengan jalan-jalan ke mal dan menghamburkan uang. Padahal, jika memang tujuannya mengisi waktu kan masih banyak kegiatan bermanfaat. Sementara di rumah pun rasanya mustahil bila tak ada pekerjaan dijadikan alasan keluyuran. Bukankah mendampingi anak belajar atau memanfaatkan waktu bersama anak merupakan aktivitas yang sangat bermanfaat ketimbang mereka seharian bersama pembantu?
  4. Tukang Ngomel - Sedikit saja ada yang tak berkenan di hati, ia langsung ngomel. Apalagi kalau ada yang bikin salah, omelannya bisa memekakkan telinga. Karakter ini muncul bukan lantaran perempuan pada dasarnya cerewet. "Karakter ini lebih merupakan mekanisme pertahanan untuk menunjukkan dirinya agar dihargai.
  5. Pencemburu - Istri model ini amat posesif karena ia merasa tak aman. Coba telusuri lebih jauh penyebabnya sampai ke masa kecilnya, adakah ia punya pengalaman buruk. Kondisi kehidupan atau tuntutan tugas yang "memaksa"nya sering berpindah tempat juga bisa menjadi salah satu sebab munculnya karakter ini. Bukankah ia harus tercabut dari lingkungan lama yang sudah akrab dan selalu harus memulai dari awal lagi? "Nah, ini membuatnya merasa tak aman dan nyaman. Ia merasa segala yang telah dibina selalu sia-sia hingga timbullah posesivitas dan keresahan tingkat tinggi
  6. Slordig - Buat mereka, keteraturan tak terlalu penting. Itu sebabnya mereka tak terusik sedikit pun kala melihat si kecil belum juga mandi padahal hari hampir magrib atau mendapat tas kerja suami ada di tempat tidur, dan sebagainya. Bahkan, si kecil belum makan pun tak jadi soal buatnya. "Toh, kalau lapar nanti juga minta makan," begitu pikirnya. Rumah berantakan juga ia tenang-tenang saja.
  7. Gila Kerja - Ini sudah lampu kuning. Soalnya, bisa jadi ada something wrong dengan kehidupan rumah tangga Anda berdua hingga ia merasa tak nyaman, lalu mencari kompensasi dengan bekerja dan mengejar prestasi di bidang lain. Meski tak tertutup kemungkinan kegilaannya berhubungan dengan achievement atau ambisi mencapai sesuatu yang lebih. Akibatnya, ia merasa lebih betah di kantor ketimbang rumah, terlebih jika kondisi rumah juga mendukungnya untuk "lari" ke kantor. Ia merasa dihargai, mendapat kepercayaan dan kesempatan, jenjang kariernya jelas, dan situasi kerjanya pun menyenangkan.
  8. Pelayan Sejati - Masih banyak lho istri model ini. Penyebabnya adalah faktor budaya. Bukankah budaya kita, terlebih zaman dulu, mendudukkan perempuan lebih rendah dari pria? Jadi, sedari kecil perempuan sudah terbiasa kalah dan mengalah; dididik untuk selalu melayani, bukan dilayani. Selain itu, perempuan memang punya naluri untuk merawat hingga ada kecenderungan lebih mengutamakan suami dan anak.
  9. "Terserah Mas Aja Deh" - Kalau yang ini lebih karena sedari kecil tak dibiasakan memilih dan mengambil keputusan. Namun, bisa juga lantaran suami kelewat dominan atau boleh jadi ia punya pengalaman pahit/menyakitkan kala ikut menentukan pilihan. Misalnya, komentar suami yang melecehkan pendapat atau pilihannya. Istri sebaik dan sesabar apa pun pasti akan terluka hatinya. Akhirnya, ia lebih memilih diam daripada harus sakit hati. Namun buntutnya, bisa jadi ia ngomel di belakang menunjukkan kekecewaan.

Source : http://www.kompas.com

10 Tips Menjadi Ayah Baru

Ada rasa panik, bingung, ngga tau harus ngapain setelah menjadi ayah baru? Mau gendong takut bayinya kenapa-kenapa...mau ini itu serba takut. Nah coba deh liat contekannya di sini.

1. Siap membantu pekerjaan rumah tangga
Adalah tugas istri sehari-hari untuk mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel, mencuci, menyetrika, memasak, dst. Namun pada saat istri baru saja melahirkan, otomatis semua tugas yang biasa dikerjakannya, mustahil untuk dilakukan. Di sini suami berperan penting untuk menggantikan tugas istri mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

2. Be Positive
Sesaat setelah melahirkan, istri tidak jarang menjadi sangat sensitif. Perasaan capek & menahan rasa sakit bercampur menjadi satu. Belum lagi istri masih harus bertugas memberi ASi pada bayi. Sedangkan memberi ASI adalah sesuatu hal yang emosional. Artinya, istri harus cukup istirahat, cukup makan makanan yang bergizi, merasa rileks, aman & nyaman setiap waktu. Hal ini berpengaruh pada produksi ASI sang ibu. Peran suami di sini adalah membangun suasana hati istri menjadi produktif menghasilkan ASI.

3. Turun tangan mengurus bayi
Minggu-minggu pertama setelah kelahiran sang buah hati, suasana emosional istri masih akan naik-turun. Ada baiknya, sekali waktu suami menggantikan tugas istri mengganti popok, menyusui (apabila tidak ASI), dan memandikan. Sekalipun suami sama sekali tidak berpengalaman, namun hal-hal yang patut diketahui untuk melakukan tugas-tugas tersebut dapat dipelajari dari sang istri yang setiap saat melakukan tugas tersebut.

4. Ciptakan metode penanganan bayi ala Anda sendiri
Apabila dalam persiapan kelahiran sang buah hati, Anda membekali diri dengan membaca buku, hal tersebut adalah suatu usaha yang sangat baik. Namun pada prakteknya, ada baiknya ayah menerapkan teori dari buku dengan 'gaya' (ciri khas)nya sendiri. Maka, mungkin saja dalam perjalanannya memegang bayi, ayah menemukan caranya tersendiri dimana sang bayi merasa nyaman & sang ayah merasa asik melakukannya. Apabila ayah sudah dapat 'memegang' bayinya, pada saat itu pula sang ibu dapat beristirahat sejenak.

5. Manjakan istri
Khususnya bagi para istri yang melahirkan dengan cara operasi caesar, hubungan suami-istri tidak boleh dilakukan selama 6 minggu. Selama masa itu, istri tetap membutuhkan sentuhan kasih sayang suami. Bagaimana pun sang istri telah melewati masa traumatik dimana harus menahan sakit selama berjam-jam. Belum lagi istri harus mengurus sang bayi setelah pulang ke rumah. Maka manjakanlah istri dengan pelukan & ciuman apabila hubungan suami-istri belum dapat dilakukan.


6. Manfaatkan anggota keluarga & teman
Kehadiran si kecil sudah pasti ditunggu-tunggu oleh seluruh anggota keluarga & teman, terutama sang nenek & kakek. Tanpa Anda sadari, ternyata kehadiran mereka sangat membantu. Sang nenek & kakek tentunya ingin mengenal cucu mereka lebih dalam. Pada saat-saat tertentu, bisa saja si kecil Anda titipkan kepada nenek & kakeknya, sementara suami & istri meluangkan sedikit waktu untuk berduaan.

7. Belajar membuat bayi sibuk
Tujuannya adalah membuat bayi tidak selalu harus dipegang oleh ibunya. Tugas ayah adalah mengajaknya bermain hingga bayi lupa akan ibunya untuk sejenak sehingga sang ibu dapat beristirahat sebentar. Pada saat inilah sang ayah juga dapat menikmati waktu bermain dengan si kecil.

8. Pembagian tugas 'malam'
Pembagian 'shift' malam tergantung dari kebiasaan masing-masing pasangan suami-istri. Untuk suami yang bekerja kantoran, biasanya tidak mendapat giliran 'jaga malam' pada hari-hari kerja. Namun pada akhir pekan, suami bertugas penuh, sementara sang istri beristirahat sepuas-puasnya. Pada malam hari bayi mungkin akan bangun sebanyak 2-3 kali, ada beberapa pasangan suami-istri yang mengakalinya dengan bergantian selang-seling. Misalnya pada jam 00.00, istri yang bangun. Kemudian pada jam 02.00, sang suami yang bangun. Lalu pada jam 04.00, sang istri lagi yang bangun. Dengan demikian, masing-masing mendapatkan istirahat yang sedikit agak panjang daripada harus setiap 2 jam terbangun.

9. Berbagi pengalaman dengan para ayah lainnya
Biasanya dengan berbagi cerita seputar pengalaman mengurus bayi, sedikit banyak dapat menambah ilmu Anda. Lain orang lain penanganan. Namun bisa saja, ayah lain melakukan suatu teknik penanganan bayi yang tidak pernah terpikirkan oleh Anda.

10. Enjoy it!
Nikmati minggu-minggu pertama bersama si kecil. Walaupun melelahkan dan terkadang sering bikin stres, masa-masa itu hanya berlalu sekali saja. Begitu si kecil sudah bertambah besar & sudah bisa diajak main, otomatis kelelahan yang Anda alami selami ini akan sirna.

Selamat menjadi ayah baru!
Source : http://www.kafebalita.com/